Kilometer Nol

Senin, 24 September 2012


Arikel yang satu ini mimin mau berbagi pengetahuan nih, mengenai letak nol kilometer di kota Pahyangan Bandung . Kalian tau ngga sih dimana tempat itu berada ?? Hayoloh.. tau dong?!! ini itu sering kita liat kalau misalnya kita lewat Jalan Asia Afrika. Coba deh buktiin hehehe

“Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd (Usahakan, jika aku kembali ke sini, di daerah ini telah dibangun satu kota)”
Bahasa apa ituuu???? Jepang? Hmm.. bukan woy. Arab? Apalagi jauh beuddtt kali. Oh pasti jerman ya? Yaelah bukan jugaaa. Terus apa dong? Ini tuh bahasa italia (wkwkwk ngaco nih admin) ya..bahasa belanda lah gimana sih -_-Yowis terusin lagi nih bacanya ...


Sembari menancapkan tongkat kayu, titah itu mengalir dari mulut Gubernur Jendral Hindia Belanda Herman Willem Daendels kepala Bupati Bandung RA Winarakusumuah II. Daendels memerintahkan pembangunan kota di sekitar tempat tertancapnya tongkat di sisi De Grote Postweg.
De Grote Postweg adalah Jalan Raya Pos sepanjang 1.000 kilometer yang dikerjakan selama setahun dengan sistem rodi dan merenggut nyawa sedikitnya 12.000 pribumi. Jalur ini dibuat untuk mengangkut hasil perkebunan dari Anyer ke Panarukan. Salah satu perlintasannya adalah yang kini dikenal dengan ruas Jalan Asia-Afrika di Kota Bandung. Menurut Daendels, jika ibu kota Kabupaten Bandung pindah ke sekitar jalan itu, kota akan ramai karena berada di jalur strategis.

Ide pemindahan ibu kota kabupaten sebetulnya sudah lama dipersiapkan Winatakusumah II. Dengan pertimbangan religi tradisional, ia membangun pusat pemerintahan pada lahan kosong tepi barat Sungai Cikapundung, tak jauh dari tongkat tersebut. Pembangunan dipimpin langsung oleh Winatakusumah II. Pertama kali ia mendirikan alun-alun sebagai orientasi kota tradisional, bangunan pusat pemerintahan (pendopo), mesjid agung, dan pasar tradisional. Pada 25 September 1810, Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke daerah yang kini disebut sebagai alun-alun. Di sanalah Kota Bandung terbentuk dan ramai dikunjungi. Winatakusumah II dijuluki sebagai The Founding Father of Bandung (wisss ajib bener tuh julukannya, takut qaqa -_________-).

Pada pertengahan abad ke 19, hasil perkebunan Priangan meningkat dan menjadi magnet bagi pendatang luar kota untuk berdaganag dan bermalam. Sejalan dengan dinamika keramaian, dibangun struktur gedung pemerintahan, hotel, kafe, pertokoan, transportasi, dan lain sebagainya. Hingga 1906, Kabupaten Bandung berubah menjadi Kotamadya Bandung. Tanggal kepindahan ibu kota kaupaten kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Bandung.

Kilometer nol yang juga menjadi patokanpengiriman tarif pos kini diabaikan menjadi monumen yang terletaj di depan kantor Provinsi Dinas Bima Marga Jawa Barat Jalan Asia-Afrika No.79 Bandung. Tulisan “CLN 18” pada tugu menunjukan bahwa kota /daerah terdekat ke arah timur adalah Cileunyi, dengan jarak 18 kilometer. Sementara “PDL 18” menunjukan bahwa kota/daerah terdekat ke arah barat adalah Padalarang dengan jarak 18 kilometer.

Lokasi : Jalan. Asia Afrika No. 79 Kota Bandung
Penetapan: 25 Mei 1810 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Herman Willem Daendels
Peresmian : 18 Mei 2004 oleh Gubernur Jawa Barat H.Danny Setiawan
Wow ternyata nol kilometer kota ini punya sejarah yang panjang juga yaa. Saran mimin kalo kalian mau hunting foto di kota ini, jangan lewatkan untuk berfoto di nol kilometer ini yaa (hehehe). Hasilnya dijamin bagus kok (kalo lo model sih) *lupakan, okedeh selamat mencoba.

0 komentar:

Posting Komentar